Thursday, 11 June 2020

RENUNGAN UNTUK KITA

Assalamu alaikum wr. wb.
Jika kita mencapai usia 60 tahun, maka waspadalah, karena inilah saat yg menentukan, akhir perjalanan seorang manusia. Akhir yg baik (Husnul Khotimah) Insya Allah atau akhir yg buruk (Su'ul Khaatimah).. NA'UDZUBILLAH..
                         
Di usia yg mencapai 60 tahun, maka tidak ada yang LAYAK untuk kita  lakukan selain Istighfar, Ibadah ketaatan dan KONSENTRASI PENUH UNTUK AKHIRAT ... !
RASULULLAH shalallaahu alaihi wa sallam pernah bersabda bahwa usia umatnya adalah berkisar di antara 60 - 70 tahun !

"Sedikit yg berhasil melewatinya". (HR Tirmidzi dan Ibnu Majah).

 "Barang siapa yg meyakini perjumpaan dengan Sang Khalik, ia harus sadar bahwa ia akan ditanya, dan harus menyiapkan jawabannya...

"Lalu bagaimana jalan keluarnya" ?
"Caranya mudah"...

Teori bertaubat : "Beribadah dan beramal Shalehlah disisa usiamu, karena ALLAH Subhanahu wata'ala. sangat menyayangi  hambaNya yg mau menghabiskan sisa usianya untuk lebih mendekat kepadaNya, INSYA  ALLAH,
ALLAH Subhanahu wata'ala akan mengampuni dosa² yg telah lalu dan memberikan keselamatan serta kebahagiaan di dunia, di kubur hingga di akhirat Nya".

Di saat kita sudah berumur 50 tahun atau apalagi sudah menginjak usia 60 tahun atau bahkan lebih, maka biasakan berdo'a memohon perlindungan dari Ketidakberdayaan, Malas, Fitnah dan dijauhkan dari Siksa Kubur DAN AKHERAT:

“Allaahumma Inni A’uudzubika Minal ‘Ajzi Wal Kasali, Waljubni Walharam, Wa A’udzibika Minal Fitnatil Mahya Wamamaati, Wa A’udzubika Min ‘Adzaabil Qabr”...

Artinya: “Yaa Allah, aku berlindung kepadaMu dari sifat lemah & malas, penakut & tua. Aku berlindung kepadaMu dari fitnah hidup & mati, aku juga berlindung dari siksa kubur".

Jangan merasa aneh, inilah kehidupan. Hakikatnya tak ada yg memberimu manfaat selain Shalatmu.

Alam itu  aneh ???,
Jenazah disusul dengan  jenazah ...
Kematian disusul dengan  kematian berikutnya ...
Berita tentang kematian terus bermunculan ... Ada yg mati karena kecelakaan, ada yg karena sakit, ada yg tiba tiba  mati tanpa diketahui sebabnya. Dunia ini akan ditinggalkan semua yg ada dan semua manusia akan dikuburkan, itu PASTI....

Hariku dan harimu pasti akan tiba, mari kita persiapkan bekal untuk perjalanan yg tak dapat kembali...

Wahai orang yg Menunda Taubat dg alasan karena masih muda,
Kuburan bukanlah tempat untuk orang dewasa saja,
kuburan tempat manusia segala usia ...

Sungguh, Dunia itu hanya 3 hari :
Hari Kemarin: kita hidup di situ, dan tidak akan kembali lagi,
Hari ini: kita jalani namun tak berlangsung lama,
Besok: kita tidak akan tahu apa yg akan terjadi...

Maka saling memaafkanlah antar saudara dan sesama, bersedekahlah...
Karena aku, engkau dan mereka pasti akan pergi meninggalkan gemerlapnya dunia ini untuk selamanya ...

Yaa Allah...
Kami memohon keridha'annMu husnul khaatimah dan beruntung dengan  mendapatkan surga dan selamat dari api   neraka ...

Barang siapa yang  HIDUP dalam suatu KEBIASAAN maka ia akan MATI  dengan Kebiasaannya itu. Jadi marilah kita membiasakan diri dg memperbanyak BERIBADAH KEPADA ALLAH SUPAYA MATI KITA DALAM KEADAAN BERIBADAH KEPADA-  NYA

Monday, 24 February 2020

CARA MUDAH MENCARI HALAMAN PERTAMA SETIAP JUZ DALAM AL-QUR'AN


CARA MUDAH MENCARI HALAMAN PERTAMA SETIAP JUZ DALAM AL-QUR'AN  

Kita ketahui kitab Al-Qur'an cukup tebal. Jika kita sedang membaca Al-Qur'an setiap hari dan perlu mencari Juz tertentu, maka utk membuka lembaran halaman demi halaman akan makan waktu, sedangkan kita maunya cepet ketemu, Juz ke sekian  berada di halaman berapa...

Ini dia cara mudah dan cepat untuk mencari halaman Surat dlm Al-Qur'an..!!!

Al-Qur'an merupakan warisan Rasulullah Saw buat kita semua sbg umatnya.

Tips yg ingin kita share ini adalah cara mudah utk mencari Halaman Pertama Surat setiap Juz Al-Qur'an.

Memang menakjubkan karena hanya dengan menggunakan formula matematik yg sederhana, kita bisa tahu halaman pertama surat untuk setiap juz Al-Quran.

Mari kita coba sama-sama...

Contoh 1:

Jika Anda ingin mengetahui Juz 5 itu berada di halaman berapa?
Caranya :
5-1 = 4;
Hasilnya (4 perlu dikalikan dengan 2 jadi 4 x 2 = 8);
Letakkan angka 2 setelah jawaban tadi; Jadi, juz 5 berada pada halaman 82.

Sekarang lihat pada Al-Qur'an, betulkah Juz 5 itu berada pada halaman 82? Ternyata betul ! Menarik bukan?

Contoh 2:
Jika Anda ingin mengetahui Juz 10 itu berada di halaman berapa?

Caranya :
10-1 = 9,
Hasilnya (9 perlu dikalikan dengan 2 jadi 9 x 2 = 18).
Letakkan angka 2 setelah jawaban tadi. Jadi, juz10 berada pada halaman 182.

Contoh 3:
Jika Anda ingin mengetahui Juz 23 di halaman berapa?

Caranya :
23-1 = 22;
Hasilnya (22 perlu dikalikan dengan 2 jadi 22 x 2 = 44)
Letakkan angka 2 setelah jawaban tsb. Jadi, juz 23 berada pada halaman 442.

Sunday, 16 February 2020

Persyaratan Pengurusan NUPTK.
Ini yang sering ditanyakan oleh bapak dan ibu guru:

Persyaratan Pengajuan dan Penerbitan NUPTK :

1. PTK terdata dalam pangkalan Data Dapodik dan memiliki Rombongan Belajar ;
2. Belum memiliki NUPTK ;
3. Bertugas di satuan pendidikan yang memiliki NPSN ;
4. Kartu Tanda Penduduk (KTP) ;
5. Ijazah dari pendidikan dasar samapai dengan pendidikan terakhir ;
6. Bukti memiliki kualifikasi akademik paling rendah Diploma IV (D-IV) atau Strata 1 (S-1) bagi Pendidik pada Satuan Pendidikan Formal ;
7. Bagi yang berstatus CPNS/PNS melampirkan :
- Surat Keputusan (SK) Pengangkatan CPNS/PNS ; dan
- Surat Keputusan (SK) Penugasan dari Dinas Pendidikan ; 
8. Surat Keputusan Pengangkatan dari Kepala Dinas Pendidikan bagi yang berstatus bukan PNS yang bertugas pada Satuan Pendidikan yang diselenggarakan oleh Pemerintah Daerah; dan telah bertugas paling sedikit selama 2 (dua) tahun secara terus-menerus yang dibuktikan melalui Surat Keputusan Pengangkatan dari Ketua Yayasan atau Badan Hukum lainnya dan SK Penugasan/Pembagian Jam Mengajar dari Kepala Sekolah / Kepala Yayasan bagi yang berstatus bukan PNS pada satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh masyarakat. 

Berikut ini  Penjelasan Lengkap tentang Persyaratan Pengajuan NUPTK untuk Guru PNS atau CPNS dan Guru Non PNS di Sekolah Negeri dan Swasta :

Persyaratan Pengajuan NUPTK Bagi Guru PNS atau CPNS di Sekolah Negeri dan Swasta :

1.                       SK Pengangkatan PNS / CPNS dan atau SK Penugasan dari Dinas Pendidikan. Apabila pada SK Pengangkatan dijelaskan tentang nama guru yang bersangkutan beserta satuan pendidikan dimana guru tersebut ditugaskan maka cukup melampirkan SK Pengangkatan saja. Jika tidak, maka harus melampirkan juga SK Penugasan dari Kepala Dinas Pendidikan terkait penempatan / penugasan guru tersebut ;
2.                       KTP (Kartu Tanda Penduduk) ;
3.                       Ijazah SD atau sederajat ;
4.                       Ijazah SMP atau sederajat ;
5.                       Ijazah SMA / SMK atau sederajat ; 
6.                       Ijazah S1 atau D4. 



Persyaratan Pengajuan NUPTK Bagi Guru Non PNS di Sekolah Negeri :
1.                       SK Pengangkatan bisa berupa, SK Penugasan, Surat Perjanjian Kontrak Kerja, Surat Keterangan dari Kepala Dinas Pendidikan / Bupati / Gubernur / BKD, Surat Perintah Melaksanakan Tugas, SK Pembayaran Honrarium. SK yang dilampirkan haruslah yang terbaru atau terakhir. Apabila SK Pengangkatan berbentuk kolektif pada bagian daftar nama guru yang bersangkutan harus dilegalisir oleh Dinas Pendidikan dan diberi tanda pada nama guru yang bersangkutan (nomor dilingkari) ;
2.                       KTP (Kartu Tanda Penduduk) ;
3.                       Ijazah SD atau sederajat ;
4.                       Ijazah SMP atau sederajat ;
5.                       Ijazah SMA / SMK atau sederajat ;
6.                       Ijazah S1 atau D4.  




Persyaratan Pengajuan NUPTK Bagi Guru Non PNS (Diangkat oleh Pemerintah) di Sekolah Swasta :

1.                       SK Pengangkatan bisa berupa ; SK Penugasan, Surat Perjanjian Kontrak Kerja, Surat Keterangan dari Kepala Dinas Pendidikan / Bupati / GUbernur / BKD, Surat Perintah Melaksanakan Tugas, SK Pembayaran Honorarium. SK yang dilampirkan haruslah yang terbaru atau terakhir. Apabila SK Pengangkatan berbentuk kolektif pada bagian daftar nama PTK yang bersangkutan harus dilegalisir oleh Dinas Pendidikan dan diberi tanda pada nama PTK yang bersangkutan (nomor dilingkari) ;
2.                       SK Penugasan dari Kepala Sekolah / Kepala Yayasan dalam Penetapan Jadwal Mengajar atau Pembagian Tugas Mengajar paling sedikit 2 tahun terakhir secara terus-menerus (5 Semester di Yayasan yang sama walaupun beda jenjang) ;
3.                       KTP (Kartu Tanda Penduduk) ;
4.                       Ijazah SD atau sederajat ;
5.                       Ijazah SMP atau sederajat ;
6.                       Ijazah SMA/SMK atau sederajat ;
7.                       Ijazah S1 atau D-IV . 
Persyaratan Pengajuan NUPTK Bagi Guru Non PNS (Diangkat oleh Yayasan) di Sekolah Swasta :

1. SK Pengangkatan dari Ketua Yayasan yang masih berlaku ; 

2. SK Penugasan dari Kepala Sekolah / Yayasan dalam penetapan jadwal mengajar atau pembagian tugas mengajar paling sedikit 2 tahun terakhir secara terus-menerus (5 Semester di yayasan yang sama walaupun beda jenjang. 
Contoh : Apabilla guru tersebut diangkat pada tahun ajaran 2010/2011 mengajukan penerbitan NUPTK pada tahun ajaran 2018/2019, maka SK Penugasan yang dilampirkan adalah tahun 2016/2017, 2017/2018 dan 2018/2019. 
3. KTP (Kartu Tanda Penduduk) ;

4. Ijazah SD atau sederajat ;

5. Ijazah SMP atau sederajat ;

6. Ijazah SMA/SMK atau sederajat ;

7. Ijazah S1 atau D-IV. 
 Catatan : Dokumen SK Pengangkatan dan SK Penugasan harus di-scan dari dokumen asli, jika fotokopi haru dilegalisir cap basah oleh instansi terkait. 
 Adapun jenis-jenis Guru Non PNS yang dimaksud adalah Guru Honor, Guru Kontrak, Guru Bantu Daerah, Guru Tetap Yayasan (GTY), Guru Tidak Tetap (GTT) dan Guru Wiyata Bakti. 

Persyaratan Pengajuan NUPTK Bagi Kepala Sekolah di Sekolah Negeri : 


1.                       SK Pengangkatan sebagai Kepala Sekolah yang terbaru dari Dinas Pendidikan ;
2.                       KTP (Kartu Tanda Penduduk) ;
3.                       Ijazah SD atau sederajat ;
4.                       Ijazah SMP atau sederajat ;
5.                       Ijazah SMA / SMK atau sederajat ; 
6.                       Ijazah S1 atau D-IV .  

Persyaratan Pengajuan NUPTK Bagi Kepala Sekolah di Sekolah Swasta :
1.                       SK Pengangkatan sebagai Kepala Sekolah yang terbaru dari Yayasan ;
2.                       KTP (Kartu Tanda Penduduk) ;
3.                       Ijazah SD atau sederajat ;
4.                       Ijazah SMP atau sederajat ;
5.                       Ijazah SMA / SMK atau sederajat ;
6.                       Ijazah S1 atau D-IV.  


 Bagaimana dengan Tenaga Kependidikan seperti Tenaga Administrasi Sekolah, Pustakawan, dan lain sebagainya ? 

Persyaratan Pengajuan NUPTK Bagi Tenaga Kependidikan (Tenaga Administrasi Sekolah, Pustakawan dan lain-lain) :
Untuk Tenaga Kependidikan seperti Tenaga Administrasi, Pustakawan dan lain-lain Pengajuan Penerbitan NUPTK persyaratannya sama dengan Guru/Pendidik. Tetapi, untuk Kualifikasi Pendidikan mengacu pada Permendiknas Nomor 24 Tahun 2008 tentang Tenaga Administrasi Sekolah/Madrasah dan Permendikbud Nomor 32 Tahun 2018 tentang Standar Teknis Pelayanan Minimal Pendidikan. 

 Ketentuan :  Semua yang dilampirkan berupa hasil scan dokumen asli. Untuk KTP harus scan dokumen asli berwarna. Apabila hilang atau belum mendapatkan, dapat melampirkan Surat Keterangan dari Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil. Jika fotokopi harus dilegalisir oleh Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil / Kecamatan.
 Untuk Ijazah  dilampirkan scan dokumen asli berwarna atau dokumen fotokopi yang dilegalisir cap basah oleh lembaga yang mengeluarkan ijazah atau Dinas Pendidikan tempat domisili. Jika ijazah hilang maka dokumen yang dilampirkan adalah Surat Keterangan Pengganti Ijazah yang ditandatangani oleh Kepala Dinas Pendidikan setempat. (Surat tersebut dibuat berdasarkan dari surat laporan kehilangan dari kepolisian yang tertuang dalam redaksi).
 Yang berhak melakukan pengesahan SK Pengangkatan adalah Pejabat yang berwenang (Gubernur, Bupati, Wali kota, Kepala Dinas Pendidkan, Kepala BKD atau Pelaksana Tugas (Plt)).
 Untuk Masa Berlaku SK Pengangkatan, disesuaikan dengan bunyi redaksinya, ada yang mulai berlaku dari tanggal ditetapkan hingga tanggal yang sudah ditentukan. Ada yang menetapkan satu tahun anggaran, ada pula yang menetapkan satu tahun pelajaran. Apabila ada SK Pengangkatan tidak ada redaksi yang menyebutkan batas masa berlakunya, maka SK Pengangkatan tersebut masih berlaku dengan catatan belum ada SK Pengangkatan terbaru yang keluar.  Approval mengacu pada tahun SK Pengangkatan dengan tahun pengajuan penerbitan NUPTK bukan pada tahun verval.
 Dan masa berlaku SK Pengangkatan dari Yayasan disesuaikan dengan bunyi redaksinya. Ada yang setiap tahun yayasan mengeluarkan SK Pengangkatan. Ada yang menetapkan pertahun pelajaran, ada juga yang mulai berlaku dari tanggal ditetapkan hingga tanggal yang sudah ditentukan. Ada pula yang dikeluarkan sekali dan berlaku tanpa ada batas waktu sampai keluar SK Pembaruan. 

Sunday, 9 February 2020

Surat edaran Mendikbud berkaitan  dgn implementasi permendikbud 43 dan 44 tahun 2019 yang intinya  antara lain adalah :
1. Penentuan Kelulusan Peserta Didik
a. Kelulusan peserta didik ditentukan melalui ujian sekolah -\''ang
diselepggarakan oleh satuan pendidikan berdasarkan penilaian hasil
belajar yang dilakukan oleh guru,
b. Bahan ujian sekolah untuk keir,rlusan peserta didik (seperti tes
tertulis, portofolio, penugasan, danf aiau bentuk kegiatan lain) dibuat
oleh guru pada masing-masing satuan pendidikan.
c. Satuan pendidikan yang belum siap membuat bahan ujian sekolah
dapat menggunakan bahan penilaian (tes tertulis, tugas, dan/atau
bentuk ujian lain) yang diperoleh dari berbagai sumber, seperti
soal-soal yang dibuat oleh Kelompok Kerja Guru dan Musyail,arah
Guru Mata Pelajaran.
d. Dinas pendidikan tidak dapat memaksa satuan pendidikan untuk
menggunakan bahan tertentu dalam pelaksanaan ujian sekolah

Semoga bermanfaat

Dalam sebuah acara Reuni, beberapa alumni menjumpai guru sekolah mereka  dulu.
 Mereka menceritakan kisah sukses masing-masing ...
Ada yang menjadi :
- Menteri
- Gubernur
- WaGub
- Walikota
- WaWalikota
- Bupati
- Wakil Bupati,
- Direktur BUMN,
- Direktur Bank,
- Pengusaha sukses,
- PNS,
- Guru,
- Dokter,
- Arsitek,
- Pengacara,
- Anggota dewan,
- Ketua LSM,
- Wartawan,
- Konsultan,
- Kepala Desa
dan lain-lainnya.
Melihat para alumni tersebut ramai-ramai membicarakan kesuksesan mereka, guru tersebut segera ke dapur kemudian mengambil seteko kopi panas dan beberapa cangkir kopi yang berbeda-beda.
‎Mulai dari cangkir yang terbuat dari kristal, kaca, melamin dan plastik.
“Sudah, sudah ...
Ngobrolnya berhenti dulu.
Ini Bapak sudah siapkan kopi buat kalian,”
seru sang guru memecah keasyikan obrolan mereka.
Hampir serempak, mereka kemudian berebut cangkir terbaik yang bisa mereka dapat.
Akhirnya, di meja yang tersisa hanya satu buah cangkir plastik yang paling jelek.
Lantas, setelah semua mendapatkan cangkirnya, sang guru pun mulai menuangi cangkir itu dengan kopi panas dari teko yang telah disiapkannya.
“Mari, silakan diminum,”
ajak sang guru, yang kemudian ikut mengisi kopi dan meminum dari cangkir terakhir yang paling jelek.
“Bagaimana rasanya?
Nikmat kan?
Ini dari kopi hasil kebun keluarga saya sendiri.”
“Wah, enak sekali Pak ... Ini kopi paling sedap yang pernah saya minum,”
timpal salah satu murid yang langsung diiyakan oleh teman yang lain.
“Nah, kopinya enak ya?
Tapi, apakah kalian tadi memperhatikan.
Kalian hampir saja berebut untuk memilih cangkir yang paling bagus hingga hanya menyisakan satu cangkir paling jelek ini?”
tanya sang guru.
Murid-murid itu pun saling berpandangan.
"Perhatikanlah, bahwa kalian semua memilih cangkir yang bagus dan kini yang tersisa hanyalah cangkir yang murah dan tidak menarik.
Memilih hal yang terbaik adalah wajar dan manusiawi.
Namun persoalannya, ketika kalian tidak mendapatkan cangkir yang bagus perasaan kalian mulai terganggu.
Kalian secara otomatis melihat cangkir yang dipegang orang lain dan mulai membandingkan-nya.
Pikiran kalian terfokus pada cangkir, padahal yang kalian nikmati bukanlah cangkirnya melainkan kopinya.‎
Hidup kita, baik kehidupan dunia maupun kehidupan ibadah, seperti kopi dalam analogi tersebut di atas, sedangkan cangkirnya adalah sarana, pekerjaan, jabatan, atau harta benda yang kita miliki."
Semua alumni tertegun mendengar penjelasan dari sang guru.
Penjelasan dari sang guru telah menyentak kesadaran mereka.
"Anak-anakku tercinta ..."
lanjut sang guru.
"Jangan pernah membiarkan cangkir mempengaruhi kopi yang kita nikmati.
Cangkir bukanlah yang utama, kualitas kopi itulah yang terpenting.
‎Jangan berpikir bahwa :
- kekayaan yang melimpah,
- sarana yang mewah,
- karier yang bagus dan
- pekerjaan yang mapan
merupakan jaminan kebahagian hidup dan kenikmatan dalam beribadah.
Itu konsep yang sangat keliru.
Kualitas hidup dan ibadah kita ditentukan oleh :
"Apa yang ada di dalam"
bukan
"Apa yang kelihatan dari luar"
‎Status, pangkat, kedudukan, jabatan, kekayaan, kesuksesan, popularitas, adalah sebuah predikat yang disandang.
Tak salah jika kita mengejarnya.
Tak salah pula bila kita ingin memilikinya.
Namun, semua itu hanya sarana.
Sarana hanya bermanfaat apabila bisa mengantarkan kita pada tujuan.
Apa gunanya  memiliki segala sarana, namun tidak pernah merasakan :
- kedamaian,
- ketenteraman,
- ketenangan,
dan
- kebahagian sejati di dalam kehidupan kita, yaitu forever love ?
Itu sangat menyedihkan.
Karena hal itu sama seperti kita menikmati kopi kualitas buruk yang disajikan di sebuah cangkir kristal yang mewah dan mahal ..."
Kunci menikmati kopi bukanlah seberapa bagus cangkir-nya, tetapi seberapa bagus kualitas kopi-nya ..."
Semoga Bermanfaat...

Sunday, 20 January 2019


PEMBELAJARAN BERORIENTASI KETRAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI (HOTS)

1.    Apa itu sebenarnya Konsep Berpikir Tingkat Tinggi?
Menurut beberapa ahli, definisi keterampilan berpikir tingkat tinggi salah satunya dari Resnick (1987) adalah proses berpikir kompleks dalam menguraikan materi, membuat kesimpulan, membangun representasi, menganalisis, dan membangun hubungan dengan melibatkan aktivitas mental yang paling dasar. Keterampilan ini juga digunakan untuk menggaris bawahi berbagai proses tingkat tinggi menurut jenjang taksonomi Bloom.
Keterampilan berpikir tingkat tinggi yang dalam bahasa umum dikenal sebagai Higher Order Thinking Skill (HOTS) dipicu oleh empat kondisi.
a.     Sebuah situasi belajar tertentu yang memerlukan strategi pembelajaran yang spesifik dan tidak dapat digunakan di situasi belajar lainnya.
b.  Kecerdasan yang tidak lagi dipandang sebagai kemampuan yang tidak dapat diubah, melainkan kesatuan pengetahuan yang dipengaruhi oleh berbagai faktor yang terdiri dari lingkungan belajar, strategi dan kesadaran dalam belajar.
c.       Pemahaman pandangan yang telah bergeser dari unidimensi, linier, hirarki atau spiral menuju pemahaman pandangan ke multidimensi dan interaktif.
d.   eterampilan berpikir tingkat tinggi yang lebih spesifik seperti penalaran, kemampuan analisis, pemecahan masalah, dan keterampilan berpikir kritis dan kreatif.

Menurut Bloom, keterampilan dibagi menjadi dua bagian.
1.       Keterampilan tingkat rendah yang penting dalam proses pembelajaran, yaitu mengingat (remembering), memahami (understanding), dan menerapkan (applying),
2.       Keterampilan berpikir tingkat tinggi berupa keterampilan menganalisis (analysing), mengevaluasi (evaluating), dan mencipta (creating).
Aspek ketrampilan berpikir tingkat tinggi itu di tandai dengan adanya :
a.       proses tranfer of knowledge
b.       creative atau critical thinking
c.       problem solving

2.  Desain Pembelajaran Berorientasi Ketrampilan Tingkat Tinggi
Pembelajaran berorientasi pada keterampilan berpikir tingkat tinggi atau HOTS, peran guru tidak banyak menerangkan, sebaliknya guru banyak melakukan stimulasi pertanyaan untuk mendorong memunculkanya pikiran-pikiran orsinil  peserta didik, pertanyaan-pertanyaan tersebut mencakup: 
Pertanyaan untuk memfokuskan perhatian atau kajian untuk diperdalam.
1.       Pertanyaan untuk mendorong peserta didik berpikir menemukan alasan atau mengambil posisi pendapat.
2.       Pertanyaan untuk mengklarifikasi suatu konsep dengan arah bisa merumuskan definisi yang jelas lewat memperbandingkan, menghubungkan dan mencari perbedaan atas  konsep-konsep yang ada.
3.       Pertanyaan untuk mendorong munculnya gagasan-gagasan yang kreatif dan alternative lewat imajinasi.
4.       Pertanyaan untuk mendorong peserta didik mencari data dan fakta pendukung serta bukti-bukti untuk mengambil keputusan atau posisi.
5.       Pertanyaan untuk mendorong peserta didik mengembangkan pikiran lebih jauh dan lebih mendalam, dengan mencoba mengaplikasikan sesuatu informasi pada berbagai kasus dan kondisi yang berbeda-beda, sehingga memiliki lebih banyak argumentasi. 
6.       Pertanyaan untuk mengembangkan kemampuan mengaplikasikan aturan atau teori yang lebih umum pada kasus yang tengah dikaji.

Secara umum pertanyaan ini dibagi atas 4 bagian yaitu :
1. Pertanyaan Inferensial.
Pertanyaan yang segera dijawab setelah peserta didik melakukan pengamatan maupun pengkajian atas bahan yang diberikan oleh guru. Bahan informasi tersebut bias berupa potret, gambar, tulisan singkat, sanjak, berita, dan sebagainya. Pertanyaan ini bertujuan mengungkap apa yang dilihat atau didapati dan apa yang difahami oleh peserta didik setelah mengamati atau membaca bahan yang disajikan oleh guru. Seperti:
·         Apa yang anda temukan ?
·         Apa yang anda ketahui dengan … Ini? 
·         Bagaimana pendapat anda? 
·         Adakah saudara menemukan kelebihan atau kelemahan apa yang anda baca?
·         Bagaimana sikap anda dengan makna yang saudara peroleh …
                Pertanyaan inferensial ini mencakup pula pertanyaan:
·         Membangkitkan perhatian atau minat, contohnya, Siapakah orang paling hebat  di Indonsia? Bagaimana proses kehidupannya?
·         Diagnose atau checking, contohnya, Apa yang Anda ketahui dengan  korupsi?
·         Mengingat spesifik informasi dari suatu peristiwa, contohnya, Kapan terjadi tsunami di aceh? Berapa kurban nyawa akibat gempa tersebut?
·         Manajerial, contohnya, Bagaimana cara menegakan disiplin di sekolah?
2. Pertanyaan pertanyaan interpretasi. 
Pertanyaan interpretasi diajukan pada peserta didik berkaitan dengan informasi yang tidak lengkap, atau tidak ada dalam bahan yang disajikan oleh guru, dan para  peserta didik mesti bisa memberikan makna. Pertanyaan ini ditujukan agar para peserta didik bisa memberikan makna suatu konswensi dari suatu gejala atau sebab yang ada. Seperti,
·      Mengapa saudara memiliki pendapat itu?,
·      Apa penyebab kegagalan dari upaya untuk ...?
·      Apa penyebab banjir besar hang   terjadi di …?
Pertanyaan interptretasi mencakup pula, 
§  Mendorong proses berpikir, contohnya, Apa yang saudara ketahui dengan vandalisme? Apa penyebabnya? Bagaimana cara mengatasinya?
·      Struktur dan mengarahkan learning, contohnya, Ada beberapa bentuk  korupsi: terpaksa,  tamak, dan dirancang secara berjamaah? Bentuk mana yang paling berbahaya?
·      Membangkitkan sikap emosi, contohnya, Bagaimana seandainya saudara menjadi orang miskin yang ditolak berobat di rumah sakit, karena tidak mampu membayar?
·      Mendalami masalah, contohnya, Apa kesimpulan sauadara setelah melihat film tersebut? Bagaimana dengan karakter pemainnya?
·      Interpretasi, apa akibat yang terjadi, contohnya, Setelah membaca trilogi Andra Herata, kira-kira apa novel keempat?
3. Pertanyaan pertanyaan transfer. 
Apabila dua macam pertanyaan sebelumnya merupakan upaya untuk mendalami masalah atau hakekat sesuatu, pertanyaan transfer merupakan upaya untuk memperluas wawasan atau bersifat horizontal. Seperti:
·      Apakah perbedaan teori … dengan teori …?
·      Bisakah saudara menjelaskan lebih detail jawaban saudara?
·      Apabila didetailkan ada berapa macam gagasan saudara ini?
·      Bagaimana, apabila jawaban saudara dipisah antara yang negatif dan positif? 
Pertanyaan transfer  mencakup pula, mengaplikasikan ilmu pada kasus yang lain.
·      Bagaimana kalau teori ini diterapkan pada kasus …?
·      Apakah mungkin apabila  hal tsb dilaksanakan di …?
·      Adakah kemungkinan lain dari upaya untuk …?
4. Pertanyaan pertanyaan hipotetik (Pertanyaan tentang hipotesis, generalisasi, dan kesimpulan). 
Pertanyaan hipotesis memiliki arah untuk mendorong peserta didik melakukan prediksi atau peramalan dari sesuatu permasalahan yang dihadapi dan/atau mengambil kesimpulan untuk generalisasi. Sudah barang tentu hipotesis dan kesimpulan ini merupakan hasil pemahaman permasalahan ditambah data atau informasi yang telah dimiliki dan/atau data yang sengaja telah diperoleh karena untuk mengkaji permasalahan tersebut  lebih jauh. Seperti, 
·           Apa yang terjadi manakala cuaca panas dingin berubah cepat silih berganti?  
·           Bagaimana hasilnya kalua orang tidur diatas banyak paku dan bagaimana pula kalau tidur diatas  dua atau tiga paku?   
·           Bagaimana seandainya, kebijakan kendaraan genap ganjil yang dijalankan di Jakarta dilaksanakan di kota saudara.Adaah yang perlu direvisi atau dikembangkan?   Bagaimanakah kalau suporter yang melakukan kekerasan kesebelasannya dibekukan dilarang bertanding?
·           Pertanyaan Hipotetik mencakup pula,  Pertanyaan  mempertanyakan sebab akibat, contohnya, apa yang akan terjadi apabila minyak bumi habis?
Pertanyaan reflektif, mempertanyakan kebenaran,
contohnya,
·           bagaimana saudara tahu kalau yang disajikan di tayangan infonet itu benar?
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan guru dalam proeses pembelajaran berorientasi pada keterampilan berpikir tingkat tinggi.
1.       Memberikan penjelasan singkat.
2.       Biasakan memberikan jawaban atas pertanyaan peserta didik dengan pertanyaan yang mendorong peserta didik untuk berpikir. 
3.       Setiap satuan pembelajaran diawali dengan masalah di akhiri dengan rumusan pemecahan masalah.
4.       Membawa para peserta didik pada realitas yang ada di masyarakat.
5.       Mendorong para peserta didik untuk mengungkap pengetahuan yang telah dikuasai yang penting untuk memecahkan masalah yang dihadapi saat ini.
6.       Memberikan kesempatan kepada para peserta didik untuk menemukan permasalahan secara mandiri.
7.       Memberikan kesempatan para peserta didik untuk merumuskan permasalahan.
8.       Mendorong para peserta didik melihat permasalahan dari bebagai aspek.
9.       Memberikan kesempatan para peserta didik untuk menganalisis informasi dan data yang telah dimiliki.
10.   Mendorong para peserta didik untuk mencari informasi dan data yang relevan dengan permasalahan yang dihadapi.
11.   Mendorong para peserta didik mengembangkan berbagai alternatif solusi dari permasalahan yang dihadapi.
12.   Mendorong para peserta didik untuk mengevaluasi berbagai alternatif dan menentukan alternatif yang tebaik.
13.   Memberikan kesempatan para peserta didik untuk merumuskan solusi.
14.   Mendorong para peserta didik untuk menyusun MIND MAPPING (sistematika pengetahuan dalam otaknya dalam gambar, diagram, simbol, persamaan)  dari apa yang baru saja dipelajari.
Guru senantiasa membina komunikasi yang efektif agar para peserta didik bisa melaksanakan perannya dalam pembelajaran yang berorientasi pada keterampilan berpikir tingkat tinggi, keterlibatan guru dalam proses pembelajaran menjadi sangat penting dalam menghasilkan peserta didik pintar.
 Peran guru dalam proses pembelajaran adalah :
1. Mempersiapkan Pembelajaran, antara lain sebagai berikut:
a.         Guru merencanakan cara-cara agar setiap peserta didik aktif partisipatif dalam pembelajaran.
b.         Menyusun skenario  pelaksanaan inquiry dengan mempersiapkan  pokok bahasan yang akan dikaji .
c.         Mempersiapkan  bahan-bahan bahan materi yang diperlukan  dalam investiogasi dan diskusi
d.         Mempersiapkan pertanyaan-pertanyaan  untuk mendalami diskusi dan mengembangkan critical thinking
e.         Mencari dan mempersiapkan bahan untuk menstimulir pemikiran peserta didik  mengawali pembelajaran 
f.          Memiliki ketrampilan, pengetahuan, dan perilaku kebiasaan  serta pola pikir yang diperlukan dalam pembelajaran  HOTS.
g.         Menguasai tehnik  dan merencanakan cara cara untuk mendorong peserta didik berpartisipasi dan memiliki tanggung jawab dalam pembelajaran.
h.         Memastikan pembelajaran fokus pada tujuan yang akan dicapai. 
i.           Antisipasi antisipasi munculnya pertanyaan dan saran yang tidak diduga atau diharapkan. 
j.           Mempersiapkan lingkungan kelas dengan perlatan, bahan-bahan, dan sumber sumber yang diperlukan guna belangsungnya pembelajaran
2. Memfasilitasi Kegiatan Pembelajaran, antara lain:
a.       Mempersiapkan kerangka pembelajaran dalam bentuk catatan harian, mingguan, bulanan dan bahkan tahunan. Juga dirumuskan penekanan kompetensi yang dikembangkan dan model serta pengembangan kebiasaan perilaku dan pola pikir peserta didik.
b.         Menciptakan suasana kelas yan bebas, nyaman  dan mnyenangkan untuk aktivitas berpikir
c.         Memberikan pedoman  sesuai dengan bahan  atau pokok yang akan dikaji
d.         Memahami bahwa mengajar merupakan bagian kesatuan dalam proses pembelajaran. 
e.         Mengajukan pertanyaan pertanyaan untuk mendorong  berpikir  mulai pertanyaan inferensial, peranyaan interpretatif, pertanyaan transfer dan pertanyaan  hipotetik, sebagai sarana mengantarkan peserta didik dalam proses pembelajarn.
f.          Menghargai dan mendorong munculnya tanggapan dan manakala tanggapan  kurang tepat atau adalah kesalahan konsep,  guru membawa peserta didik melakukan eksplorasi  secara efektif  untuk menemukan mengapa terjadi kesalahan konsepsi dan menemukan konsep yang benar. Dengan demikian peserta didik akan memiliki cara cara untuk melakuakn sesuatu lebih benar. 
g.         Menghilangkan hambatan pembelajaran dan apa bila diperlukan memberikan petunjuk kepada peserta didik.
h.         Melakukan asesmen perkembangan peserta didik dan memberikan fasilitas dalam pembelajaran.
i.           Mengkontrol kelas  meski secara tidak langsung
j.           Memonitor  kegiatan peserta didik .